![RADIO RAMA ON STREAMING](<a href="http://u.klikhost.com/singleplaylist.php?ip=103.28.148.18&port=8846&format=PLS"><img src="https://lh3.googleusercontent.com/-E9zOHkCoc7w/T0a9aBW4k4I/AAAAAAAAAtk/uloFAsBszqc/s30/winamp.gif" /></a>)
Foto: Hasan Alhabshy
Bandung - Aturan yang disebut Pejabat Kemendagri membuat e-KTP cukup membawa kartu keluarga (KK) dan KTP lama saja belum menyeluruh. Buktinya di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung membuat e-KTP tetap harus membawa pengantar dari RT/RW dan Kelurahan.
Camat Batununggal Enjang Mulyana mengatakan pengantar dari RT dan RW sebagai syarat pembuatan e-KTP tergolong penting. Pasalnya, sambung dia, hal itu untuk memastikan warga tersebut sudah terverifikasi.
"RT dan RW kan yang paling tahu kalau warga itu benar atau tidak tinggal di sana. Intinya buat verifikasi awal, jadi enggak bisa langsung ke sini (kecamatan)," kata Enjang kepada detikcom di kantornya, Selasa (23/8/2016).
Enjang mengaku saat ini pihaknya cukup kerepotan dalam pembuatan e-KTP. Pasalnya, blanko yang tersedia di Kecamatan Batununggal belum mampu mengcover kebutuhan yang ada saat ini.
Ia mengatakan tercatat sudah ada 3.800 warga yang masuk daftar tunggu pencetakan e-KTP. Namun, dari Disdukcapil Kota Bandung baru memberikan blanko e-KTP sebanyak 1.116 keping.
"Katanya secara bertahap, enggak bisa sekaligus. Jadinya kerepotan juga kita, permintaam dalam sehari itu bisa 60 - 100 orang, belum lagi waiting list belum selesai," kata dia.
Dengan kondisi itu, ujar dia, pembuatan e-KTP di Kecamatan Batununggal minimal satu bulan lamanya. Menurutnya, tak ada jaminan bisa selesai selama 14 hari lantaran keterbatasan alat percetakan.
"Waktu pembuatan tidak bisa memastikan berapa hari. Kalau kita pengennya kayak pembuatan SIM hari ini rekam langsung jadi. Biasanya minimal sebulan maksimal 50 hari dan tergantung dari ketersediaan blanko nya juga," tutur Enjang.
Camat Batununggal Enjang Mulyana mengatakan pengantar dari RT dan RW sebagai syarat pembuatan e-KTP tergolong penting. Pasalnya, sambung dia, hal itu untuk memastikan warga tersebut sudah terverifikasi.
"RT dan RW kan yang paling tahu kalau warga itu benar atau tidak tinggal di sana. Intinya buat verifikasi awal, jadi enggak bisa langsung ke sini (kecamatan)," kata Enjang kepada detikcom di kantornya, Selasa (23/8/2016).
Enjang mengaku saat ini pihaknya cukup kerepotan dalam pembuatan e-KTP. Pasalnya, blanko yang tersedia di Kecamatan Batununggal belum mampu mengcover kebutuhan yang ada saat ini.
Ia mengatakan tercatat sudah ada 3.800 warga yang masuk daftar tunggu pencetakan e-KTP. Namun, dari Disdukcapil Kota Bandung baru memberikan blanko e-KTP sebanyak 1.116 keping.
"Katanya secara bertahap, enggak bisa sekaligus. Jadinya kerepotan juga kita, permintaam dalam sehari itu bisa 60 - 100 orang, belum lagi waiting list belum selesai," kata dia.
Dengan kondisi itu, ujar dia, pembuatan e-KTP di Kecamatan Batununggal minimal satu bulan lamanya. Menurutnya, tak ada jaminan bisa selesai selama 14 hari lantaran keterbatasan alat percetakan.
"Waktu pembuatan tidak bisa memastikan berapa hari. Kalau kita pengennya kayak pembuatan SIM hari ini rekam langsung jadi. Biasanya minimal sebulan maksimal 50 hari dan tergantung dari ketersediaan blanko nya juga," tutur Enjang.
0 comments:
Post a Comment