Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di triwulan
II 2016 sebesar 5,18%. Angka ini meningkat jika dibandingkan triwulan I
2016 yang sebesar 4,91%. Sedangkan untuk triwulan II 2015 sebesar
4,66%. Sehingga, jika dijumlah secara kumulatif di semester I 2016 yakni
5,04%.
"Pertumbuhan ekonomi 5,8% itu adalah karena pemerintah
turun tangan. Cepat melakukan belanja pemerintah. Belanja pemerintah
menjadi andalan," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro di acara Round Table Discussion di
kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Selasa (9/8).
Diuraikannya
bahwa sejumlah kementerian seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah melakukan lelang dini
pembangunan infrastruktur sejak akhir tahun 2015. Hasilnya di tahun
2016, berbagai pekerjaan proyek infrastruktur bisa dimulai sejak awal
tahun.
Pekerjaan konstruksi yang dimulai lebih awal, tetapi juga
serapan anggaran lewat belanja infrastruktur juga bisa dilakukan lebih
awal. Maka jumlah uang beredar di masyarakat pun meningkat dan membuat
roda ekonomi berputar.
"Pemerintah menurunkan suku bunga, menjaga
inflasi supaya daya beli bisa dijaga. Dengan daya beli bisa dijaga maka
pertumbuhan konsumsi bisa di-maintenance (dijaga) dia atas 5%," ujar
Bambang seperti dilaporkan Reporter elshinta.com Doddy Handoko.
0 comments:
Post a Comment