Ilustrasi. Foto: Elshinta.com
Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kabupaten Lebak menyebutkan
Lebak bagian selatan masuk zona rawan gempa tektonik karena terdapat
pertemuan (tumbukan) lempengan Samudera Hindia dengan Australia-Benua
Asia.
"Kami minta warga yang tinggal di daerah itu agar mewaspadai
gempa tektonik itu karena merupakan daerah lempengan Aceh, Bengkulu,
dan Jambi," kata Kepala Seksi Penelitian dan Pemetaan Geologi Distamben
Kabupaten Lebak Asep Budiarto di Lebak, Selasa (9/8).
Wilayah
Lebak bagian selatan yang meliputi Kecamatan Malingping, Bayah,
Panggarangan, Wanasalam, Bayah dan Cilograng masuk daerah rawan gempa
tektonik.
Oleh karena itu, Distamben meminta warga agar
meningkatkan kewaspadaan terhadap gempa guna mengurangi resiko
kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Namun sejauh ini sejarah gempa di wilayah Lebak bagian selatan sangat minim dibandingkan di Pulau Sumatera.
Untuk
mengantisipasi terjadi gempa agar tidak menimbulkan dampak yang besar
ada tiga cara yakni pertama pendekatan struktural dengan mengikuti
kaidah-kaidah konstruksi yang benar dan memasukkan parameter kegempaan
dalam mendirikan bangunan. Kedua, pendekatan nonstruktural dengan
membuat peta rawan bencana gempa dan ketiga intensif melakukan
sosialisasi kepada masyarakat tentang pemahaman akibat dampak gempa
tersebut.
0 comments:
Post a Comment