Bojonegoro - Hasil visum yang dilakukan Tim Identifikasi Polres Bojonegoro bersama dengan tim medis RSUD Sosodoro Djatikoesoemo menunjukan bocah SD yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa diduga akibat pembunuhan.
Hasil visum menunjukkan, korban diduga meninggal dunia setelah mengalami pendarahan otak akibat benturan benda keras pada pipi kiri. Selain itu, pada selaput dara korban juga pecah dan alat kelaminnya robek. Sebelum dibunuh, korban diduga mengalami pelecehan seksual.
"Hasil visum diduga korban meninggal akibat pendarahan otak karena benturan keras benda tumpul," kata Tim Medis RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro, Dr. Sarjono, Senin (18/7/2016).
Diketahui, korban Cahaya Amalia Zahra (10) asal RT13/ RW02 Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro ditemukan tidak bernyawa di sekitar sungai desa setempat dengan kondisi terlentang dan telanjang bulat. Tubuh korban tertutup daun bambu kering.
Seharusnya bocah yang baru naik kelas lima SD itu hari ini masuk sekolah pertama. Menurut Paman Korban, Sukadi (31) segala persiapan sekolah sudah disiapkan semua. Sehingga pihak keluarga merasa sangat terpukul mengetahui bocah usia 10 tahun itu ditemukan meninggal dunia.
"Kami minta kasus ini diusut sampai tuntas," ungkapnya saat berada di kamar jenazah RSUD Bojonegoro, siang.
Seperti diketahui, korban terakhir bermain bersama dengan teman-temannya. Termasuk salah satunya dengan sepupunya. Namun, hingga malam kemarin, Minggu (17/7) korban tak kunjung pulang. Setelah dicari dan baru ditemukan paginya sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
"Kemarin siang bermain dengan teman-temannya, tapi sudah sore belum pulang. Kemudian dicari keluarganya dan warga sekitar sampai malam tidak ketemu," ungkapnya.
Baru sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi jasad bocah kelas lima SD itu ditemukan warga tanpa sengaja tertutup daun bambu kering. Korban ditemukan tidak jauh dari rumahnya. "Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumah," ungkapnya.
Hasil visum menunjukkan, korban diduga meninggal dunia setelah mengalami pendarahan otak akibat benturan benda keras pada pipi kiri. Selain itu, pada selaput dara korban juga pecah dan alat kelaminnya robek. Sebelum dibunuh, korban diduga mengalami pelecehan seksual.
"Hasil visum diduga korban meninggal akibat pendarahan otak karena benturan keras benda tumpul," kata Tim Medis RSUD Sosodoro Djatikoesoemo, Bojonegoro, Dr. Sarjono, Senin (18/7/2016).
Diketahui, korban Cahaya Amalia Zahra (10) asal RT13/ RW02 Warga Desa Pengkol, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro ditemukan tidak bernyawa di sekitar sungai desa setempat dengan kondisi terlentang dan telanjang bulat. Tubuh korban tertutup daun bambu kering.
Seharusnya bocah yang baru naik kelas lima SD itu hari ini masuk sekolah pertama. Menurut Paman Korban, Sukadi (31) segala persiapan sekolah sudah disiapkan semua. Sehingga pihak keluarga merasa sangat terpukul mengetahui bocah usia 10 tahun itu ditemukan meninggal dunia.
"Kami minta kasus ini diusut sampai tuntas," ungkapnya saat berada di kamar jenazah RSUD Bojonegoro, siang.
Seperti diketahui, korban terakhir bermain bersama dengan teman-temannya. Termasuk salah satunya dengan sepupunya. Namun, hingga malam kemarin, Minggu (17/7) korban tak kunjung pulang. Setelah dicari dan baru ditemukan paginya sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
"Kemarin siang bermain dengan teman-temannya, tapi sudah sore belum pulang. Kemudian dicari keluarganya dan warga sekitar sampai malam tidak ketemu," ungkapnya.
Baru sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi jasad bocah kelas lima SD itu ditemukan warga tanpa sengaja tertutup daun bambu kering. Korban ditemukan tidak jauh dari rumahnya. "Jaraknya hanya sekitar 100 meter dari rumah," ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment