Bupati Blitar menyerahkan gunungan kepada dalang Ki Wandono (Foto: Aunur Rofiq/BlitarTIMES)
RAMAINFO, BLITAR – Ratusan warga Desa Sukoanyar
Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar memadati halaman SDN Sukoanyar 2
menyaksikan pagelaran wayang kulit, Rabu (19/10/2016).
Wayangan ini merupakan acara resmi ditutupnya Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-97 Tahun 2016.
Hadir dalam agenda ini, Dandim 0808 Blitar Letkol Arh Surya Dani,
Bupati Blitar Rijanto, Kades Sukoanyar Riyono, Forkopimda, Camat
Kesamben, Satgas TMMD dan warga masyarakat setempat.
Kepala Desa Sukoanyar, Riyono dalam sambutannya mengucapkan banyak
terimakasih kepada Pemkab Blitar dan Dandim 0808 Blitar, program TMMD
ini banyak memberikan manfaat kepada warga Desa Sukoanyar.
“Desa kami sangat minim infrastruktur. TMMD menjawab segala permasalahan itu, utamanya soal jalan,” ungkap Riyono.
Ia menambahkan, tak hanya sasaran fisik, sasaran non fisik juga
banyak memberikan manfaat kepada warga Sukoanyar. Berbagai penyuluhan
yang dilakukan diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM warga yang
rata-rata hanya lulusan SD.
Sementara itu dala sambutannya, Dandim 0808 Blitar sekaligus
Dansatgas TMMD, Letkol Arh Surya Dani menyampaikan ucapan terimakasih
kepada warga Sukoanyar atas dukungannya, sehingga seluruh sasaran TMMD
bisa mencapai angka 100 persen.
”Seluruh sasaram selesai tepat waktu dan sesuai rencana utamanya
jalan penghubung Dusun Sukoanyar dengan Dusun Sumbernongko sudah bisa
dilewati, tolong ini dijaga dan dirawat dengan baik,” kata Dandim.
Ada 22 rumah warga yang ditinggali TNI selama TMMD, Surya Dani
meminta maaf apabila selama tinggal anggotanya mungkin banyak
merepotkan. Atau sifat anggota mungkin saja kurang berkenan di hati
masyarakat.
“”Kami mohon maaf apabila ada kesalahan, mulai besuk pagi kami akan
kembali ke satuan kami. Yang dari batalyon kembali ke batalyon, yang
dari kodim kembali ke kodim dan yang dari polres kembali ke polres,”
ungkapnya.
Bupati Blitar Rijanto mengungkapkan, TMMD di Sukoanyar ini merupakan
TMMD paling bagus sepanjang sejarah dilaksanakannya TMMD di Kabupaten
Blitar.
”TMMD ini program TNI sejak tahun 1980 an. Dulu namanya ABRI Masuk
Desa (AMD). Setelah melalui berbagai penyempurnaan jadinya TMMD ini,”
ungkap Rijanto.
Ada beberapa hal menurut Rijanto mengapa TMMD di Sukoanyar ini paling
bagus pelaksanaanya. Pertama, TMMD ini memecahkan permasalahan utama
Desa Sukoanyar semenjak Indonesia merdeka, yaitu pembuatan akses jalan
dua dusun, Sukoanyar dan Sumbernongko.
“Di Sukoanyar ada dukuh yg jauh dari ibukota. saya pernah ke sana
naik sepeda motor lewat Desa Jugo, jauh sekali. Jaraknya 20 kilometer,
berkat TMMD ini jaraknya jadi 2,5 kilo, itu luar biasa. Kalau bukan
karena TNI rasanya mustahil hal ini bisa terjadi,” tandasnya.
Selain jalan ada banyak program fisik lain yang dibangun seperti
jamban keluarga, RTLH, rehab tempat ibadah dan pembangunan poskamling,
Bupati berpesan warga harus merawatnya dengan baik.
“Seluruh program ini dikerjakan dalam waktu satu bulan. TNI bekerja
dan bersama rakyat dan tinggal di sini juga satu bulan tentu ada ikatan
yang sangat erat. Meskipun program ini selesai silaturahmi antara TNI
dan masyarakat harus terus terjalin,” tutup Bupati Blitar.
Usai sambutan, bupati menyerahkan gunungan wayang kepada Dalang Ki
Wandono dari Desa Jeding, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.
Pemberian gunungan adalah tanda pagelaran wayang dimulai.
0 comments:
Post a Comment